Pernahkah kamu mendengar istilah medium rare atau well done dalam konteks penyajian steak? Itu merupakan tingkat kematangan steak yang bakal menghasilkan hidangan berbeda dari segi tekstur, warna, dan suhu. Nah, ada apa saja, ya?
6 Tingkat Kematangan Steak
Supaya enggak bingung, mari lihat jenis-jenis kematangan steak di bawah ini!
1. Blue Rare (Bleu)
Blue rare merupakan tingkat kematangan steak yang paling rendah, sehingga hampir seluruh bagian dalamnya dibiarkan mentah. Dengan durasi memasak hanya satu menit atau kurang di setiap sisinya, kamu bisa merasakan sajian lembut dan kenyal. Daging blue rare pun sangat juicy dibandingkan jenis kematangan lain.
Memiliki warna kebiru-biruan, tipe kematangan steak ini cenderung jarang ditemui di Indonesia. Soalnya, bisa dibilang kalau daging mentah kurang sesuai dengan selera lokal. Cara memasaknya pun agak tricky, sehingga kamu perlu memertimbangkan faktor kesehatan saat menyantapnya.
2. Rare
Berikutnya, terdapat rare yang melalui proses memasak sedikit lebih lama dibandingkan blue rare, yakni satu sampai dua menit. Jadi, cita rasa alami dagingnya tetap amat terasa.
Tingkat kematangan steak satu ini juga enggak begitu disukai orang Indonesia. Bagian dalamnya masih berwarna merah terang, mirip daging mentah. Meski begitu, rare menjadi pilihan utama para pecinta steak.
3. Medium Rare
Medium rare adalah tingkat kematangan steak paling favorit. Setiap permukaan daging sudah terbakar dengan sempurna, tapi cita rasa daging masih terasa. Teksturnya lembut, juicy, dengan sisa sedikit warna merah.
Daging medium rare dimasak sekitar empat menit untuk masing-masing sisi untuk menghasilkan kematangan yang pas. Kebanyakan chef biasanya merekomendasikan tipe kematangan satu ini.
4. Medium
Kemudian, ada medium yang juga menjadi pilihan banyak orang. Sisi luar daging berwarna cokelat, sementara bagian dalamnya merah muda. Setelah dimasak selama 4,5 menit untuk setiap permukaan, daging medium sudah dimasak hingga matang, tapi masih menyimpan rasa juicy ketika disantap.
Kalau dibandingkan dengan medium rare, tingkat kematangan medium lebih berisi. Nah, ini cukup disenangi oleh orang Indonesia. Selain karena rasanya, memasak steak sampai level medium mengurangi risiko penyakit karena memakan daging mentah.
5. Medium Well
Steak dengan tingkat kematangan medium well merupakan pilihan old-school. Enggak sedikit orang menyukainya karena terbiasa sejak kecil. Ini mirip dengan medium, tapi kurang matang dibandingkan well done.
Sebagian orang memilih penyajian medium well, karena mengurangi potensi overcooked. Secara rasa, medium well memertahankan kelembapan dan kelembutan daging, dan masih juicy.
6. Well Done
Terakhir, steak bisa dimasak sampai tingkat well done. Sesuai namanya, daging well done dimasak hingga matang. Seluruh bagiannya berwarna cokelat keabu-abuan dengan tekstur kering.
Tingkat well done sudah enggak menyisakan kekenyalan daging alami. Ini menjadi pilihan orang-orang yang menyukai daging kaku dan kering, dan sudah enggak juicy atau lembut lagi.
Setelah menyimak pembahasan di atas, tingkat kematangan steak mana yang jadi andalanmu? Kamu bisa menikmati daging dengan kualitas terbaik di Rocca Osteria & Bar atau Phoenix Gastrobar. Jangan lupa reservasi terlebih dahulu, ya!