Wine merupakan salah satu minuman alkohol yang populer. Selain karena rasa, wine juga memiliki kaitan dengan tradisi tertentu, misalnya dalam konteks selebrasi dan pairing dengan makanan. Untuk memastikan kualitas saat dikonsumsi, ada baiknya memerhatikan cara menyimpan wine yang tepat. Simak pembahasan selengkapnya dalam artikel ini!
Baca Juga: 6 Manfaat Wine untuk Kesehatan Tubuhmu
Berapa Lama Wine Bisa Disimpan?
Meski ada yang bisa bertahan sampai 20 tahun atau lebih, durasi penyimpanan wine perlu disesuaikan dengan jenisnya. White wine biasanya mampu bertahan selama satu sampai dua tahun setelah tanggal kedaluwarsa, red wine sekitar dua sampai tiga tahun, sementara cooking wine bisa tiga hingga lima tahun.
Di sisi lain, ada juga wine dengan kualitas premium. Jenis yang dikenal sebagai fine wine tersebut bisa bertahan sampai puluhan tahun. Contohnya, port wine dapat disimpan untuk 30 tahun, bahkan ratusan tahun. Tentu saja cara menyimpan wine berkualitas premium membutuhkan perhatian lebih daripada wine pada umumnya.
Baca Juga: 10 Minuman Alkohol Termahal di Dunia, Ada Macallan dan Billionaire Vodka
Berapa Lama Wine Bertahan Setelah Dibuka?
Setelah dibuka, wine masih bisa disimpan untuk durasi tertentu. Sparkling wine boleh dikonsumsi satu sampai dua hari setelah dibuka, white wine hingga lima hari, sementara red wine sampai enam hari. Tapi, tipe premium seperti port wine dapat dikonsumsi satu sampai tiga minggu setelah dibuka. Lalu, bagaimana cara menyimpan wine di rumah yang benar?
Cara Menyimpan Wine di Rumah
1. Simpan dalam suhu dingin
Temperatur menjadi faktor utama yang perlu kamu perhatikan mengenai cara menyimpan wine. Kamu disarankan untuk menyimpan wine pada suhu sekitar 13 derajat Celcius. Hindari penempatan terlalu dingin, karena suhu di bawah 6 derajat Celcius malah membuat minuman kamu menjadi beku.
2. Letakkan secara horizontal
Mengapa ditaruh dengan posisi horizontal? Ini bakal menjaga kelembapan cork dari botol wine, sehingga mengurangi masuknya udara. Menaruh botol wine secara horizontal juga menjadi upaya minimalisasi oksidasi.
Baca Juga: Ini Dia 5 Minuman Alkohol yang Baik untuk Kesehatan
3. Usahakan terhindar dari cahaya
Paparan cahaya bisa mempercepat proses aging wine, yang membuatnya enggak tahan lama. Ini salah satu alasan mengapa beberapa produsen mengemas produknya dengan botol berwarna gelap, terutama untuk red wine dan beberapa white wine. Oleh karena itu, cara menyimpan wine yang disarankan adalah memilih tempat gelap atau terhindar dari cahaya.
4. Sebaiknya gunakan wine cooler
Wine fridge atau wine cooler adalah kulkas yang didesain untuk menyimpan wine. Apa perbedaan wine cooler dengan kulkas biasa? Karena dibuat dengan tujuan mempertahankan temperatur minuman anggur tersebut, wine cooler biasanya dilengkapi dengan fitur menentukan suhu sesuai kebutuhan. Setelah setting temperatur, tempat penyimpanan ini bakal menjaga suhu secara konsisten.
Selain suhu, cara menyimpan wine di dalam tempat khusus juga berarti mengurangi paparan cahaya terhadap minuman. Wine cooler pun menjaga kelembapan, agar kualitas minuman tetap terjamin.
Nah, sudah paham cara menyimpan wine dengan benar, kan? Sudahkah kamu menemukan tempat membeli minuman tersebut? Yuk, kunjungi bottle shop Helen’s Night Mart terdekat!
Baca Juga: Kreasi Menu Unik Helen’s Night Mart, No Minimum Charge!
Selain menawarkan berbagai minuman beralkohol, tempat satu ini juga bisa dijadikan spot nongkrong dan foto Instagramable. Kalau mau hangout bareng teman atau pasangan, kamu bisa langsung reservasi melalui website HW Group atau FlyHWG (download di App Store atau Play Store).